Tangerang, TERBITHARIAN.COM – Tanggal 9 Februari merupakan Hari Pers Nasional (HPN). Pers tidak hanya menjadi corong informasi tapi juga kemajuan demokrasi modern Indonesia. Perjalanan pers di Indonesia melewati jalan yang berliku. HPN sebuah momentum penting untuk merefleksikan perjalanan panjang pers nasional serta tantangan yang dihadapinya di era digital.
Pers telah memainkan peran sentral dalam sejarah bangsa, mulai dari perjuangan kemerdekaan, pembangunan nasional, hingga era reformasi yang membawa kebebasan pers lebih luas. Kini, di tengah pesatnya perkembangan teknologi, pers dihadapkan pada tantangan baru yang harus diatasi agar tetap relevan dan berdaya.
Masa orde baru merupakan masa kelam bagi pers Indonesia. Era itu, banyak media yang dibungkan, bahkan tak sedikit di-brendel. Era reformasi dunia pers mulai lega. Kebebasan pers pun mulai dibuka, terlebih masa Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Maka setiap tanggal 9 Februari menjadi Hari Pers Nasional. Kemajuan teknologi dan informasi sangat pesat, sehingga berdampak pada kemajuan dunia pers saat ini. Adanya peralihan kebiasaan (habitual) menjadi peluang dan tantangan tersendiri bagi dunia pers.
Perkembangan Pers di Indonesia
Pers Indonesia telah mengalami berbagai fase perubahan yang signifikan. Pada masa kolonial, pers menjadi alat perjuangan untuk menyuarakan aspirasi rakyat terhadap penjajahan. Setelah kemerdekaan, pers berkembang menjadi pilar demokrasi yang turut membentuk opini publik dan mendukung pembangunan nasional. Reformasi 1998 menjadi tonggak penting bagi kebebasan pers, membuka ruang bagi berbagai media untuk menyampaikan informasi secara lebih bebas dan independen.
Di era digital, lanskap media mengalami transformasi besar-besaran. Media cetak yang dulunya menjadi sumber utama informasi kini mulai tergantikan oleh media daring. Platform berita online berkembang pesat, diikuti dengan munculnya media sosial sebagai salah satu kanal utama penyebaran informasi. Digitalisasi ini membawa manfaat besar, seperti akses informasi yang lebih cepat dan luas, tetapi juga menghadirkan tantangan tersendiri.
Tantangan Pers di Era Digital
Pertama, Disrupsi Media KonvensionalDengan munculnya media digital, banyak media cetak yang mengalami penurunan oplah dan pendapatan iklan. Masyarakat kini lebih memilih membaca berita melalui perangkat digital, yang menuntut media konvensional untuk beradaptasi agar tetap relevan.
Kedua, Maraknya Hoaks dan DisinformasiEra digital membuka peluang bagi penyebaran informasi yang tidak terverifikasi. Hoaks dan disinformasi menjadi tantangan besar bagi pers, karena masyarakat sering kali kesulitan membedakan antara berita yang kredibel dan yang tidak. Pers harus terus berperan sebagai garda terdepan dalam menyediakan informasi yang akurat dan bertanggung jawab.
Ketiga, Model Bisnis yang BerubahPers menghadapi tekanan ekonomi akibat perubahan model bisnis. Pendapatan iklan kini lebih banyak mengalir ke platform digital global seperti Google dan Facebook, sementara media lokal harus mencari strategi baru untuk bertahan, seperti model berlangganan atau kerja sama dengan berbagai pihak.
Keempat, Kebebasan Pers dan Ancaman DigitalMeskipun kebebasan pers lebih luas dibandingkan era sebelumnya, ancaman terhadap jurnalis tetap ada, baik dalam bentuk tekanan politik, hukum, maupun serangan siber. Keamanan data dan kebebasan berekspresi harus terus dijaga agar pers tetap bisa menjalankan fungsinya secara independen.
Harapan untuk Masa Depan
Di tengah berbagai tantangan ini, pers Indonesia tetap harus optimistis dan adaptif. Inovasi dalam penyajian berita, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan, serta penguatan jurnalisme investigatif menjadi langkah yang bisa diambil untuk mempertahankan kredibilitas dan keberlanjutan industri media. Kolaborasi antara media, pemerintah, dan masyarakat juga penting untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab.
Hari Pers Nasional bukan hanya peringatan seremonial, tetapi juga pengingat bahwa pers adalah pilar penting dalam demokrasi. Dengan tetap berpegang pada prinsip independensi, keberimbangan, dan integritas, pers Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi garda terdepan dalam menyampaikan kebenaran bagi masyarakat.