Tangerang, TERBITHARIAN.COM —Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang atas pelaksanaan Uji Publik Pembelajaran Kitab Kuning di madrasah. Kamis, 24 Juli 2025.
Ketua STISNU Nusantara Tangerang, H. Muhamad Qustulani, yang akrab disapa Gus Fani, menilai inisiatif ini sebagai langkah penting untuk mengembalikan madrasah pada khittah awalnya, yaitu membekali siswa madrasah dengan penguasaan ilmu Nahwu dan Sharaf (gramatika Arab) yang kuat sebagai dasar memahami kitab kuning.
“Ini langkah strategis. Saya mengusulkan agar fokusnya diarahkan pada pembelajaran Nahwu Sharaf dengan metode yang modern, sederhana, dan mudah dipahami siswa madrasah. Inilah distingsi madrasah yang harus diperkuat,” ujar Gus Fani usai menerima undangan resmi Kemenag, Kamis (24/07).
Gus Fani juga mendorong agar Kemenag Kabupaten Tangerang merumuskan kurikulum khusus Nahwu Sharaf yang menjadi ciri khas madrasah di Banten. Kurikulum ini, menurutnya, bisa mengadopsi berbagai metodologi pembelajaran Nahwu dari pesantren ternama, seperti metode Al-Miftah dari Pondok Pesantren Sidogiri, agar pembelajaran di madrasah tetap akomodatif dan efektif.
“Kalau Kemenag mampu membuat kurikulum Nahwu Sharaf khusus untuk siswa madrasah, saya yakin ini akan menjadi percontohan bagi daerah lain di kemudian hari,” tambahnya Gus Fani.
Program Uji Publik Pembelajaran Kitab Kuning ini sendiri digagas langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang H. A. Baijuri, secara khusus menekankan pentingnya membangun identitas lokal Banten sebagai daerah dengan tradisi literasi turats yang kuat, khususnya di Kabupaten Tangerang.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal lahirnya model pembelajaran kitab kuning dan Nahwu Sharaf yang terstruktur, relevan, dan mampu memperkuat kemampuan siswa madrasah memahami kitab kuning.
Gus Fani menegaskan, STISNU siap menjadi mitra kerja Kemenag dalam menyukseskan program ini, mulai dari riset, pendampingan guru, penguatan kurikulum, hingga pengembangan metode pembelajaran Nahwu Sharaf yang modern dan mudah diterapkan di madrasah.
“STISNU siap mendampingi penuh agar madrasah-madrasah kita semakin kuat dan mampu mencetak generasi ahli kitab kuning yang mumpuni,” pungkas Gus Fani.
Kegiatan digelar pada hari Kamis, 24 Juli 2025, bertempat di Aula MAN 1 Tangerang, Tigaraksa, mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai.
(Red Suhendra)
Program yg sedang di gagas oleh kemenag kab. Tangerang ttg pembelajaran kitab kuning pd madrasah, yg lebih dan sangat mendukung adalah Nahdlatul Ulama, karena ini menjadi pengurangan beban yg selama ini dihadapi para kyai-kyai NU dalam dakwahnya