Tangerang, TERBITHARIAN.COM – Akademisi dan juga dosen di universitas swasta di Tangerang, Dr. Nursanda Rizki Adhari, S.Pd., M.Pd., turut menyoroti dan menyampaikan keprihatinannya atas kasus dugaan penganiayaan terhadap warga tangerang bernama Rida yang kini tengah viral.
Dalam keterangannya di Polres Metro Tangerang Kota, Jumat (26/9/2025), Nursanda menilai tindakan pengeroyokan tersebut tidak mencerminkan nilai kemanusiaan dan persatuan bangsa. “Saya merasa sangat prihatin dan melihat korban tidak dimanusiawikan sama sekali sebagai akademisi atas tindakan ini,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa penceramah seharusnya menjadi penyejuk masyarakat, ibarat orang masuk mesjid, yang tadinya emosi langsung dingin, bukan justru menyampaikan ajakan yang berkonotasi kekerasan. Menurutnya, beberapa ceramah Pak Bahar bin Smith kalau di lihat, di media-media sosial, dinilai provokatif dan bertentangan dengan semangat dakwah yang mendamaikan.
Nursanda juga menekankan peran pemuda sebagai agen perubahan yang harus berpikir kritis dan berkontribusi positif dalam membangun Indonesia yang damai dan adil.
Selain itu, ia mendorong aparat kepolisian menegakkan hukum secara tegas dan adil. “Hukum harus menjadi panglima tertinggi. Keselamatan rakyat harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Nursanda mengajak masyarakat menahan diri, menjaga persatuan, serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah bangsa.