Buku Manajemen Cinta Dalam Pendidikan Karya Akhmad Shunhaji Resmi Diluncurkan di Kopertais Wilayah I

Jakarta, TERBITHARIAN.COM – Buku Manajemen Cinta dalam Pendidikan karya Akhmad Shunhaji, Dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Aptikis) Kopertais I Jakarta Banten, resmi diluncurkan pada Selasa, 15 Juli di Kantor Kopertais Wilayah I Jakarta Banten, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selasa, 15 Juli 2025.

Peluncuran buku ini menjadi bagian dari upaya mendukung gagasan Kurikulum Cinta yang diinisiasi Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, untuk menghadirkan pendidikan yang lebih manusiawi, penuh kasih sayang, dan mengedepankan kepedulian. Buku ini menjawab kebutuhan literasi praktis yang memadukan teori dan strategi nyata agar cinta tidak hanya menjadi slogan, tetapi dapat diterapkan di madrasah, pesantren, dan kampus-kampus Islam.

Acara peluncuran dihadiri oleh Ibu Hj. Helmi Umdatul Udhmah, istri Menteri Agama RI, yang memberikan dukungan moril atas terbitnya buku ini. Hadir pula para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) se-Jakarta Banten, perwakilan dosen, serta jajaran pengurus Aptikis.

Dalam buku ini, Akhmad Shunhaji menegaskan pentingnya Manajemen Cinta sebagai kerangka kerja praktis. Terdiri dari lima bab, buku ini membahas secara mendalam mulai dari makna cinta dalam pendidikan, konsep dasar cinta, pengelolaan emosi, hingga cara menerapkan prinsip cinta di ruang kelas.

Lima pilar penting Manajemen Cinta yang ditawarkan adalah (1) dukungan hati tulus dari guru, (2) empati mendalam kepada peserta didik, (3) motivasi belajar intrinsik, (4) kehangatan emosional, dan (5) pendekatan psikologi belajar yang mendukung keberlanjutan.

“Cinta bukan hanya retorika, tetapi perlu dikelola dan dipraktikkan agar pendidikan berjalan secara manusiawi dan mendalam,” ungkap Shunhaji dalam sambutannya.

Peluncuran buku ini diharapkan menjadi tonggak gerakan bersama di lingkungan PTKIS, agar lembaga pendidikan Islam di Indonesia semakin kokoh tidak hanya secara akademis, tetapi juga kuat dalam membangun suasana belajar yang saling mendukung, menghargai, dan memanusiakan manusia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *