Balaraja, TERBITHARIAN.COM — Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara menyelenggarakan seminar bertajuk “Peningkatan Kepemimpinan Usaha Mikro dalam Perspektif Hukum Islam (Syariah)” yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Balaraja, pada hari Selasa (24/06/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan ibu-ibu rumah tangga pelaku usaha mikro dari wilayah Balaraja dan sekitarnya. Seminar bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan dalam menjalankan usaha mikro sekaligus memberikan pemahaman mendalam mengenai prinsip-prinsip syariah dalam praktik ekonomi sehari-hari.
Narasumber utama, dosen STISNU Nusantara Ahmad Suhendra, menjelaskan bahwa kepemimpinan dalam usaha mikro tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai Islam yang menekankan aspek kejujuran, tanggung jawab, dan etika bisnis.
“Dalam Islam, kepemimpinan dalam usaha bukan hanya soal mencari keuntungan, tapi juga soal tanggung jawab moral, etika, dan keberkahan. Pelaku usaha mikro — termasuk ibu-ibu — adalah pemimpin bagi ekonomi keluarga mereka. Ketika usahanya dijalankan dengan jujur, adil, dan amanah, maka tidak hanya rezeki yang bertambah, tapi juga keberkahan dalam rumah tangga,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jika pelaku usaha mikro — khususnya ibu-ibu — memahami dan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan usaha, maka akan tercipta usaha yang berkelanjutan dan mampu menopang perekonomian keluarga secara signifikan.
Ia juga menekankan bahwa peran perempuan dalam ekonomi Islam sangat strategis. Dalam sejarah Islam, banyak contoh perempuan tangguh yang sukses dalam dunia usaha tanpa meninggalkan prinsip-prinsip agama.
Secara tidak langsung, kegiatan ini ingin mendorong ibu-ibu peserta untuk tidak hanya menjadi pelaku ekonomi, tetapi juga pemimpin yang mampu membuat keputusan bijak demi kemajuan keluarga.
“Ketika seorang ibu memahami prinsip kepemimpinan syariah dalam mengelola usaha, ia bisa menjaga usahanya tetap tumbuh dengan sehat, jujur, dan memberi dampak positif bagi sekitarnya,” tambah Ahmad Suhendra.
Selain materi utama, para peserta juga diberikan ruang untuk menyampaikan pengalaman dan tantangan dalam menjalankan usaha mikro. Banyak di antara mereka merasa terbantu dengan pendekatan syariah yang lebih menekankan keseimbangan antara usaha duniawi dan tanggung jawab spiritual.
Kegiatan ini diharapkan mampu membuka wawasan baru dan memperkuat semangat kewirausahaan yang beretika di kalangan perempuan, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi rumah tangga masa kini. Para penyelenggara berharap, dari kegiatan ini lahir pelaku usaha yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam menjalankan bisnis secara Islami.
Secara tidak langsung, seminar ini memberikan motivasi dan pengetahuan praktis kepada para peserta untuk lebih percaya diri dalam memimpin usahanya. Dalam pandangan Ahmad Suhendra, usaha mikro dapat menjadi motor penggerak ekonomi rumah tangga jika dikelola dengan niat yang benar, strategi yang tepat, dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam.
Para peserta pun aktif berdiskusi dan menyampaikan pengalaman serta tantangan dalam menjalankan usaha. Diharapkan, melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya memperoleh ilmu, tetapi juga semangat baru dalam membangun ekonomi keluarga yang mandiri, berkah, dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Kegiatan yang dibuka Camat Balaraja Willy Patria ini merupakan kegiatan bersama antara MES, PNM dan STISNU Nusantara.