Dr. KH. Marzuki Mustamar, Seorang Tokoh Terkemuka Nahdlatul Ulama, Memberikan Gelar Mujadid Abad Ke-15 Kepada KH. Imaduddin Utsman Al Bantani

TERBITHARIAN.COM – Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Dr. KH. Marzuki Mustamar, seorang tokoh terkemuka Nahdlatul Ulama, memberikan gelar Mujadid Abad Ke-15 kepada KH. Imaduddin Utsman Al Bantani. Gelar ini mencerminkan pengakuan atas kontribusi signifikan KH. Imaduddin dalam pembaruan pemikiran Islam di abad ke-15 Hijriah.

KH. Imaduddin diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat. Dr. KH. Marzuki Mustamar, yang memiliki pengaruh luas di kalangan umat Islam, menyampaikan harapannya agar K.H. Imaduddin terus berkontribusi dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai Islam yang telah ada.

Dalam konteks ini, Kiai Mustamar menekankan pentingnya menjaga tradisi ilmiah dan persaudaraan di antara umat Islam. Ia mengajak semua pihak untuk tidak terjebak dalam sikap saling menyalahkan, meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai status Kiai Imaduddin sebagai Mujadid. Menurutnya, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam masyarakat yang plural dan harus disikapi dengan bijaksana.

Dr. KH. Marzuki Mustamar juga mengingatkan bahwa gelar Mujadid bukanlah sesuatu yang mudah untuk disematkan. Ia menegaskan bahwa Kiai Imaduddin dianggap sebagai pembaharu yang mampu menyegarkan kembali pemikiran Islam setelah 1446 tahun. Dalam pandangannya, KH. Imaduddin adalah sosok inspiratif yang dapat memotivasi generasi muda untuk terus belajar dan berkontribusi dalam masyarakat.

Namun, Kiai Mustamar juga mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam egoisme dan saling menyalahkan. Ia mengajak semua pihak untuk bersikap bijaksana dalam menyikapi kritik dan perbedaan pendapat. Dalam hal ini, Dr. KH. Marzuki Mustamar menekankan pentingnya dialog dan diskusi konstruktif untuk mencapai pemahaman yang lebih baik.

Dengan pengakuan ini, Kiai Marzuki Mustamar berharap akan muncul lebih banyak tokoh yang berani menyatakan pendapat dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk saling menghormati dan menjaga nilai-nilai etik dalam berinteraksi, terlepas dari perbedaan yang ada.

Sebagai penutup, Dr. KH. Marzuki Mustamar mengingatkan bahwa tujuan dari semua ini adalah menciptakan masyarakat yang lebih baik, di mana setiap individu dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuannya. Dengan semangat persaudaraan dan saling menghormati, diharapkan masyarakat dapat tumbuh dan berkembang dalam harmoni. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *