KH. Hafis Gunawan, Visioner Dalam Berkhidmat di Nahdlatul Ulama

Tangerang, TERBITHARIAN.COM- Nama KH. Hafis Gunawan semakin dikenal di Kabupaten Tangerang, khususnya dikalangan Nahdliyyin. Sosok yang dikenal sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tangerang kini menjadi idola dan harapan pembaharuan gerakan khidmat bagi jam’iyyah (organisasi) Nahdlatul Ulama di Kabupaten Tangerang. Sebab dirinya mampu menggerakan roda yang macet, semangat khidmat yang lesu, dan ide pemikiran yang stagnan.

Penulis, awalnya tidak terlalu dekat dengan Kyai yang semua jamaah memanggilnya “Abi.” Namun seiring waktu ketika bertukar pikiran dalam rangka menyiapkan suksesi untuk mendorong beliau menjadi Ketua PCNU Kabupaten Tangerang, ternyata penulis sadar sosok seperti beliau pada saat ini yang dibutuhkan oleh NU di Kabupaten Tangerang.

Sebab, komitmen dan loyalitas serta dedikasi beliau terhadap Nahdlatul Ulama, bagi penulis, sangat luar biasa. Atas dasar hal tersebut, inisiatif membuat tim khusus untuk mendorong Abi Hafis Gunawan sebagai calon tunggal menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Tangerang dimulai.

Hal yang menarik lagi, ternyata beliau sudah membangun jejaring komunikasi dengan Majelis Wakil Cabang (MWC) yang ketika itu memiliki pandangan yang sama bahwa Abi Hafis adalah pilihan tepat menjadi pimpinan NU di Kabupaten Tangerang.

Penulis menangkap ada sebuah harapan terhadap dirinya, bahwa nahkoda yang mukhlis dalam berkhidmat akan mampu menggerakan roda organisasi dari ranting sampai tingkatan cabang, dari lembaga sampai badan otonom.

Harapan itu semakin menguat ketika Abi Hafis berkeinginan NU harus menjadi organisasi profesional dan mandiri, solid dan kehadirannya bisa dirasakan oleh masyarakat kelas paling bawah.

Kemudian, pemikiran tersebut diterjemahkan oleh penulis dalam sebuah konsep, titik tolaknya adalah soliditas antara jama’ah dan jam’iyyah, dan kemampuan berkomunikasi dengan stakeholder (mitra kerja).

Soliditas mulai diramu dengan kegiatan show of force untuk menunjukan dan membangun truth public (kepercayaan) bahwa NU benar benar ada di desa desa, tidak lagi sekedar nama, tidak lagi sekedar menjadi jama’ah tetapi sebagai sebuah organisasi yang siap berkhidmat untuk umat dan Nahdlatul Ulama. Mulai dari kegiatan konferensi cabang, pelantikan, dan bahkan saat ini Harlah NU 102 adalah bukti bahwa NU secara organisasi mulai tertata, dan semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat kehadiran Nahdlatul Ulama.

Sebab, Banten meskipun ada Syaikh Nawawi sebagai sumber keilmuan ulama NU, tetapi secara organisasi banyak masyarakat yang belum mencintai NU, belum menjadikan NU sebagai identitas dan tariqah.

Hal ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi jam’iyyah (organisasi) NU di Kabupaten Tangerang untuk menguatkan peran himmatul khidmat (pentingnya berkhidmat) dan ri’ayatul ra’iyyah (menjaga rakyat/ umat) di masyarakat.

Pada suatu waktu, penulis sempat menanyakan bahwa kita mau menjadi pengurus seperti apa? Apakah kita akan seperti sebelum sebelumnya? Beliau menjawab kita harus segera menyelesaikan pembangunan kantor PCNU terlebih dahulu, lalu kita pikirkan bagaimana menata kelola manajemen organisasi.

Jawaban ini dalam perspektif penulis harus direspon dengan membuat rumusan jobdiscription yang bersumber dari perkumpulan, namun tugas dan capaian serta target harus dijadikan acuan untuk memacu kinerja. Bersama Kyai Nursalim, Gus Nurrohman, dan Kyai Yana Hadiyansyah terbentuk tim perumus arah dan roadmap organisasi sampai tahun 2029.

Dibawah komando Abi Hafis Gunawan muncul gagasan salapan khidmat NU Kabupaten Tangerang sebagai acuan yang akan dirumuskan dalam rapat kerja.

Meskipun ketika itu secara definitif belum mendapatkan SK pengesahan dari PBNU, dan belum dilantik. Setelah pelantikan gagasan tersebut disepakati dalam rapat kerja pertama PCNU Kabupaten masa khidmat 2024 s.d 2029 pada tanggal 25 Desember 2025, di STISNU Nusantara Tangerang. Kemudian Salapan Khidmat menjadi program utama PCNU dengan visi “Konsolidasi Memacu Kinerja dan Meraih Kemenangan NU di 2029.”

Januari 2025, pondasi sudah mulai di tata, kantor PCNU sudah bisa dipergunakan, semangat khidmat pengurus sudah dipanaskan, dan gagasan sudah disepakati maka langkah kedua adalah action menuju kemandirian dan kemenangan Nahdlatul Ulama Kabupaten Tangerang.

Peringatan harlah NU 102 adalah semangat kolektif pengurus dan jama’ah Nahdlatul Ulama yang harus dijaga, dan tidak boleh pudar karena dinamika yang berkembang dalam perkhidmatan.

Dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah pelantikan, PCNU dibawah komando Abi Hafis Gunawan menjadi harapan nahdliyyin yang menginginkan organisasi NU seperti di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hidup, ramai, guyub, dan berkembang mandiri. Cerita tentang salah satu Lazisnu di suatu daerah dapat mengumpulkan iuran/ sedekah mencapai 1.8 miliar dan lain lain membuat hareun dan iri (fastabiqul khairot) pengurus, kenapa di Tangerang belum bisa.

Harapan itu bisa direalisasikan bila himmatul khidmat (pentingnya berkhidmat) dan soliditas nahdliyyin kuat serta peran pengurus profesional maka bagi Kabupaten Tangerang hal tersebut mudah mungkin segalanya mungkin. Sadar, untuk merelisasikan dibutuhkan pemimpin yang totalitas dan visioner dalam ber NU serta dukungan keluarga besar Nahdlatul Ulama, sehingga mampu menggerakan roda dan lini yang belum terisi dan berjalan.

Masih banyak semua cita cita dan program yang belum dijalankan, sebab semua baru memulai dan baru menata pondasi serta membangun motivasi berkhidmat. Salapan khidmat masih berupa catatan belum diwujudkan. Kaderisasi, Data Based, Digitalisasi, Pendidikan milik NU, rumah sakit NU, dan lain lain masih sebatas imajinasi dan harapan. Butuh kekuatan kolektif untuk mewujudkan dalam satu komando pemimpin yang visioner, nekad, mukhlis, berdedikasi, dan mampu mengkonsolidasi internal eksternal. Dibawah komando Abi Hafis, penulis yakin NU Kabupaten Tangerang bisa mewujudkan cita cita tersebut, di mana menjadi NU Profesional, NU Mandiri, NU melayani, NU solid, tidak lagi menjadi NU yang hadir hanya saat pilkada, memenuhi undangan, dan pasif. Pondasi sudah mulai ditata rapih, semangat berkhidmat sudah mulai pulih, dan gagasan menunggu direalisasikan dalam satu komando meraih kemenangan NU Kabupaten Tangerang tahun 2029.

 

Semoga Allah mewujudkan cita cita luhur dalam berkhidmat di Nahdlatul Ulama, Aminn….

selamat Harlah Nahdlatul Ulama 102.

 

Muhamad Qustulani

Sekretaris PCNU Kab. Tangerang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *