Tangerang, TERBITHARIAN.COM – LAZISNU Cipondoh bekerja sama dengan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Cipondoh dan BAZNAS Kota Tangerang sukses menyelenggarakan Madrasah Amil pada hari Sabtu (22/02) di Masjid Nurul Huda Kenanga Cipondoh Kota Tangerang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme amil zakat dalam mengelola dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS).
Madrasah Amil ini diikuti oleh ratusan pegiat zakan dari berbagai komponen. Para peserta mendapatkan pelatihan intensif mengenai berbagai aspek pengelolaan zakat, mulai dari pengumpulan, penyaluran, hingga pelaporan. Materi yang disampaikan meliputi fikih zakat, manajemen keuangan, komunikasi efektif, dan etika amil.
Ketua LAZISNU Cipondoh, H Abdul Majid, menyampaikan bahwa Madrasah Amil ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan LAZISNU kepada masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa dana ZIS yang terkumpul dapat dikelola secara amanah, transparan, dan profesional. Dengan demikian, manfaatnya dapat dirasakan secara optimal oleh mereka yang berhak,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua MWCNU Cipondoh, Ahmad Nazir, mengapresiasi inisiatif LAZISNU dalam menyelenggarakan Madrasah Amil. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi para amil zakat untuk menjalankan tugasnya dengan lebih baik. Kami juga mengajak masyarakat untuk mempercayakan penyaluran ZIS melalui LAZISNU Cipondoh,” tuturnya.
Salah satu Komisaris Baznas Kota Tangerang, Danni Budianto Saragih, yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini, menekankan pentingnya profesionalisme amil zakat. “Menjadi amil zakat adalah amanah yang besar. Oleh karena itu, seorang amil harus memiliki integritas, kompetensi, dan dedikasi yang tinggi,” ujarnya.
Danni menambahkan, beberapa ciri amil profesional antara lain: Pertama, Memahami fikih zakat dengan baik: Amil harus menguasai ilmu tentang zakat agar dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan syariat Islam. Kedua, Memiliki kemampuan manajemen yang baik: Amil bertanggung jawab atas pengelolaan dana ZIS. Oleh karena itu, kemampuan manajemen yang baik sangat dibutuhkan.
Ketiga, Mampu berkomunikasi secara efektif: Amil harus mampu berkomunikasi dengan baik kepada muzakki (orang yang membayar zakat) maupun mustahik (orang yang berhak menerima zakat). Keempat, Menjaga etika dan integritas: Amil harus jujur, amanah, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.
Para peserta sebanyak 100 orang yang berasala dari komponen pegiat zakat masjid, mushalla dan lembaga pendidikan di Cipondoh sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam pekerjaan sehari-hari. Kegiatan ini dihadiri juga jajaran pengurus Lazisnu Cipondoh, Ketua Upzis Cipondoh, jajaran pengurus MWC NU Cipondoh dan Camat Cipondoh H Muhammad Marwan(*)