Tangerang, TERBITHARIAN.COM – Naskah khutbah Jumat lengkap berjudul “Menghidupkan Malam Nisfu Sya’ban: Dalam Rangka Memperkuat Persiapan Ibadah Ramadhan”. Naskah lengkap khutbah Jumat ini ditulis oleh H. A. Roghob Alfatiry. Semoga naskah khutbah ini bermanfaat!
اَلسَّلامُ عَليْكُمْ وَرَحْمَةاُللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفٰى وَ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِ الْمُصْطَفٰى وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْاالْهُدٰى، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، اَّللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰي سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلٰي آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَآعِبَادَ اللّٰهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى ا للّٰهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قاَلَ اللّٰهُ تعَاَلٰى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ : …. وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…
Segala puji milik Allah SWT, Tuhan yang memberikan kita kenikmatan berupa kesehatan jasmani dan ruhani; secara jasmani kita diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga berkemampuan menegakkan ibadah Jum’at, serta kita juga masih diberikan umur oleh Allah SWT hingga saat ini masih bisa bertemu dengan bulan Sya’ban, dan mudahan-mudahan kita juga akan berjumpa dengan bulan suci Ramadhan.
Kenikmatan secara ruhani kita masih diberikan hidayah oleh Allah SWT, sehingga kita masih mampu menunjukkan ketaatan kepada-Nya, salah satunya ditunjukkan dengan hadirnya kita pada ibadah shalat Jum’at ini.
Kemampuan kita melaksanakan ibadah termasuk ibadah Jum’at ini bukanlah semata-mata kemampuan dan kesanggupan diri kita sebagai hamba Allah, tetapi kita sadari, bahwa semua ini bersumber dari kekuatan yang datang dari Allah SWT, sebagai jawaban atas do’a yang sering kita panjatkan yaitu do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang disampaikan melalui sahabat Mu’adz bin Jabal :
اَللّٰهُمَّ اَعِنِّيْ عَلٰى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“ Yaa Allah, tolong aku untuk –tetap- menyebut nama-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah/memberikan pengabdian terbaik untuk-Mu.” ( H.R Abu Dawud, Nasai dan Ahmad )
Hadirin, sidang Jum’at rahimakumullah
Di hari istimewa ini, di atas mimbar yang mulia ini, tidak bosan-bosannya khatib mengingatkan kepada jamaah Jum’at dan khususnya diri khatib pribadi, marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, karena orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa, yakni menjalankan perintah Allah dan menjauhi yang dilarang-Nya.
Takwa itu menjadi sifat yang paling mulia di sisi Allah, di samping menjadi sebaik-baik bekal, sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah Subhaanahuu wa ta’ala dalam surah Al Baqarah ayat 197 :
… وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ …
Artinya : …berbekallah kamu dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa….”
Sudah satu pekan kita berada pada bulan Sya’ban, dan Jum’at depan kita memasuki pertengahan bulan Sya’ban, lazim kita sebut sebagai “Nisfu Sya’ban” dan malamnya adalah malam “Nisfu Sya’ban”. Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam yang diberkahi, sehingga kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT, salah satunya dengan jalan bertaubat.
Bertaubat merupakan amalan dan perbuatan terpuji karena bersimpuhnya hamba kepada rabbnya. Dengan taubat juga hamba akan mengingat dan menyadari akan seluruh dosa yang telah dilakukannya dan tidak akan mengulanginya lagi.
Taubat bisa menjadikan pembersih jiwa kita dan menjadi penghormatan juga untuk bulan Sya’ban dan menyongsong datangnya bulan Ramadhan. Karena sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang bertaubat dan membersihkan diri. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-baqarah ayat 222 yang berbunyi :
….. اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Artinya : “…Sesunguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri…”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah …
Malam hari, di malam Nisfu Sya’ban merupakan salah satu waktu yang utama untuk berdo’a, bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Banyak keterangan yang menganjurkan kepada kita untuk selalu berdo’a dan bertaubat kepada Allah SWT, sebgaimana yang tercantum pada salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang berbunyi :
عَنْ اَبِى مُوْسَى عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْئُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْئُ اللَّيْلِ حَتّٰى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا.
Dari sahabat Abu Musa dari Nabi SAW, beliau bersabda : “ Sungguh, Allah SWT membuka tangan-Nya pada malam hari agar pendosa di siang hari dapat bertaubat dan menggelar tangan-Nya pada siang hari agar pendosa di malam hari dapat bertaubat sampai matahari terbit dari tempat tenggelamnya” (H.R.Muslim).
Dari penjelasan di atas sudah sangat jelas bahwa Allah SWT membuka pintu taubat sepanjang hari dan sepanjang malam, sehingga tidak ada kata terlambat untuk para hamba-Nya bertaubat, memperbaiki diri dan mendekatkan diri bertaqarrub kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT memberikan banyak kemudahan kepada kita untuk selalu bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya.
Allah SWT menunggu kita untuk selalu brtaubat, kembali ke jalan yang benar, dengan mengingat segala dosa yang pernah dilakukan selama hidup. Allah tidak mempedulikan seberapa banyak dan besarnya dosa para hamba-Nya , karena sesungguhnya Allah SWT Maha pengampun, Maha Penyayang dan selalu menerima taubat hamba-hamba-Nya selama dilakukan dengan kesungguhan.
Hal tersebut sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Abi Hurairah :
عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْاَخْطَأْتُمْ حَتّٰى تَبْلُغَ السَّمَاءَ ثُمَّ تُبْتُمْ لَتَابَ عَلَيْكُمْ. (سنن ابن ماجه)
Dari Abi Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda : “Andai kalian bersalah hingga mencapai langit, lalu kalian bertaubat, niscaya Ia akan menerima taubat kalian.” (H.R Ibn Majah).
Hadirin-sidang Jum’at rahimakumullah …
Bertaubat kepada Allah SWT merupakan tindakan yang sangat terpuji meskipun dilakukan di usia senja, bahkan di usia tua renta sekalipun, dan Rasul menganjurkan kepada orang yang sudah tua untuk bertaubat, dan Rasul juga mengapresiasi atas tindakan taubatnya orang-orang usia tua.
Dalam sabdanya, Rasululullah memberikan motivasi terhadap orang-orang yang ingin bertaubat, atau minimal berbuat kebaikan sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tahabrani :
عَنْ اَبِى ذَرٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اَحْسَنَ فِيْمَا بَقِيَ غُفِرَ لَهُ مَا مَضَى وَمَنْ اَسَاءَ فِيْمَا بَقِيَ اُخِذَ بِمَا مَضٰى وَمَا بَقِيَ.
Dari Sahabat Abi Dzarr, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Siapa saja yang berbuat baik pada sisa usianya, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu. Tetapi siapa yang berdosa pada sisa umurnya, niscaya disiksa perbuatan dosanya yang telah lalu dan dosa pada sisa usianya”. ( H.R. Ath Thabarani)
Dari keterangan di atas, maka ketika kita sudah berusia lanjut, tua dan kemudian bertaubat maka Allah memberikan ganjaran berupa ampunan dosa-dosa kita yang telah lalu, akan tetapi sebaliknya jika kita tidak bertaubat Allah akan menyiksa terhadap dosa-dosa masa lampau.
Sidang Jum’at Rahimakumullah …
Demikian khutbah jum’at hari ini, mudah-mudahan Allah SWT selalu membimbing kita dengan hidayah-Nya dan selalu membuka pintu taubat seluas-luasnya bagi kita semua, dan semoga pula Allah SWT meridhoi dan menyayangi kita serta mengampuni kita sekalian, Amiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin…
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَه لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلهٌ لَمْ يَزَلْ عَلى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُه وَحَبِيْبُه وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِه وَأَصْحَابِه وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبى وَيَنْهى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُركُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ