Ngobrol Pintar di Angkringan Dialektika: Mahasiswa Dituntut Adaptif dan Proaktif Menjawab Perubahan

Kota ​Tangerang, TERBITHARIAN.COM – Angkringan Dialektika di Kampung Bekelir menjadi tempat digelarnya acara Ngopi Senja (Ngobrol Pintar Seni Menjaga Kebersamaan) pada Sabtu, 20 September 2025. Diskusi bertema “Dialektika Mahasiswa, Menjawab Tantangan dan Perubahan Dunia Kampus” ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Arum Fatayyan, M.Pd. dan Ecep Ishak Fariduddin, M.A., dengan Bang Jhampank sebagai moderator.

​Acara yang dimulai pukul 15.30 WIB ini dihadiri oleh mahasiswa dari UHAMKA, STISNU, tokoh pemuda, dan masyarakat umum. Meskipun berlangsung santai, diskusi berjalan serius dan penuh antusiasme.

​Dr. Arum Fatayyan mengawali diskusi dengan menyoroti perubahan model pendidikan tinggi yang kini lebih menekankan pada pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning). Ia menekankan perlunya mahasiswa untuk menjadi lebih aktif dan kreatif. Selain itu, digitalisasi dan penggunaan teknologi juga menjadi tantangan yang harus diatasi, di mana mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan platform daring dan media digital secara efektif.

​Sementara itu, Ecep Ishak Fariduddin memaparkan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam organisasi dan aktivitas ekstrakurikuler untuk mengembangkan soft skills seperti kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen waktu. Namun, ia mengingatkan agar mahasiswa tetap mampu menjaga keseimbangan antara kegiatan akademik dan non-akademik.

​Ecep Ishaq juga membahas peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang harus peka terhadap isu-isu sosial seperti pendidikan, lingkungan, dan kesetaraan gender. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi suara masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial.

​Lebih lanjut, Ecep Ishaq menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Ia menyebutkan kemampuan yang relevan seperti penguasaan teknologi, kemampuan analisis, dan etika kerja yang tinggi. Pengalaman magang dan kerja praktek sangat dianjurkan sebagai bekal berharga sebelum memasuki dunia profesional.

​Diskusi yang nyaman dan interaktif ini berakhir dengan para peserta yang tampak semakin memahami tantangan di dunia kampus dan cara menghadapinya dengan sikap adaptif, inovatif, dan proaktif. Acara ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih siap menghadapi perubahan dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *