Tangerang, TERBITHARIAN.COM – Teks khutbah Jumat lengkap berjudul “PAHALA YANG SELALU MENGALIR”. Naskah lengkap khutbah Jumat ini ditulis oleh KH. Misbahul Munir, S.Ag.,MM. Semoga teks khutbah ini bermanfaat!
Khutbah Pertama
الَسَّلامُ عَليْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُه
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللّٰهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُ وَ وَالاَهُ وَ سَلِّم تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ :فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللَّهُ تَعَالٰى : اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”
Sidang Jum’at yang berbahagia
Dengan diiringi oleh rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Subhanahu wata’ala saya ingin menyampaikan wasiat taqwa kepada saudara -saudara sekalian dalam arti dan dengan cara imtitsalul awamir wajtinabun nawahi. Mari kita berusaha untuk melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhkan diri dari segala larangan-Nya, dengan demikian insya Allah kita akan tergolong sebagai orang yang taqwa kepada Allah SWT.
Sidang Jum’at yang berbahagia
Rasulullah SAW. menunjukkan empat perkara yang harus dilakukan manusia di dunia agar dia kelak mendapatkan pahala yang terus meskipun dia sudah meninggal dunia . Rasulullah SAW. bersabda,
أَرْبَعَةٌ تَجْرِيْ عَلَيْهِمْ أُجُورُهُمْ بَعْدَ الْمَوْتِ: مَنْ مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللّٰهِ، وَمَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أُجْرِيَ لَهُ عَمَلُهُ مَا عُمِلَ بِهِ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَجْرُهَا يَجْرِي لَهُ مَا وُجِدَتْ، وَرَجُلٌ تَرَكَ وَلَدًا صَالِحًا؛ فَهُوَ يَدْعُو لَهُ
“ Ada Empat perkara yang mengalir pahalanya setelah pelakunya meninggal dunia, yaitu : 1) orang yang mati syahid di jalan Allah; 2) orang yang mengajarkan ilmu, maka pahala amalannya terus mengalir selama ilmunya diamalkan; 3) orang yang bersedekah, maka pahala sedekahnya terus mengalir selama sedekahnya ada; dan 4) orang yang meninggalkan anak saleh yang mendoakannya.”(Hadits hasan. Diriwayatkan oleh At-Tabrani dalam “Al-Kabir“.)
Sidang Jum’at yang berbahagia
Dari hadist diatas , ada empat perkara yang bila kita miliki dan kita amalkan , akan kita mendapatkan aliran pahalanya terus menerus meskipun kita sidah meninggal dunia:
Pertama, Mati syahid yaitu mati yang dicapai dalam keadaan berjuang di jalan Allah . ini merupakan kematian yang sangat mulia sehingga syurga menjadi balasan baginya. Allah SWT. Allah berfirman,
اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ
“ Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga yang Allah peruntukkan bagi mereka. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh. (Demikian ini adalah) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an … “ (Q.S. At Taubah :111)
Hadirin Yang kami Hormati
Kedua, Bila dia mempunyai ilmu dan ilmu itu diajarkan pada orang lain sehingga orang lain menjadi benar sikap dan perilakunya dengan sebab ilmu yang diajarkan itu. Rasulullah SAW. bersabda :
مَنْ دَلَّ عَلٰى خَيْرٍ، فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فاَعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjukkan terhadap kebaikan, maka ia memperoleh pahala sebesar pahala orang yang mengerjakannya “(HR Muslim)
Namun, Allah juga telah menyediakan siksa yang pedih bagi orang yang sudah mempunyai ilmu tapi tidak mau mengajarkannya kepada orang lain. Rasulullah SAW. bersabda :
اَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِعَالِمٌ لَمْ يَنْفَعْهُ عِلْمُهُ
“ Seberat-berat siksaan atas manusia pada hari kiamat adalah orang alim yang tidak memanfaatkan ilmunya “ (HR. Thabrani)
Masyiral Muslimin Rahimakumullah
Ketiga, Sedekah jariyah dengan harta yang sudah diperolehnya dimana pun sedekah itu diberikan. Oleh karena itu kesadaran untuk bersedekah harus kita tumbuh suburkan terus dalam diri kita masing-masing dan memang itulah yang sudah banyak dicontohkan oleh generasi islam terdahulu. Kalau islam memerintahkan kita bersedekah bukan berarti kaum muslimin tidak boleh memiliki harta, boleh-boleh saja kita memiliki harta , tetapi jangan suka bermegah-megahan dengan harta itu, bahkan suka menghitung-hitungnya terus-menerus hingga lupa kepada Allah dan lupa akan kehidupan akhirat. Allah SWT. telah mengingatkan dalam firman-Nya,
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ
“ Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat dan pencela. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia (manusia) mengira bahwa hartanya dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak, sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah. Dan Tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu, (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) naik sampai ke hati.” (al-Humazah 1-7)
Shodaqoh jariyah yang kita keluarkan in sya Allah akan mengalir terus dan berpahala berlipat ganda sebagaimana firman Allah Swt dalam surah Al Baqarah ayat 261 :
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”
Masyiral Muslimin Rahimakumullah
Keempat, dari anak sholeh yang ditinggalkannya. Hal ini karena apabila orang tua berhasil mendidik anaknya menjadi anak yang sholeh, maka kebaikan yang dilakukan oleh anak itu pahalanya juga akan diperoleh orang tua dengan sebab anak menjadi baik karena melalui proses pendidikan yang dilakukan orang tuanya. Oleh karena itu menjadi tanggungjawab orang tua untuk terus mendidik anak-anaknya dengan sebaik mungkin dan Rasulullah SAW. memang telah menegaskan soal itu, beliau bersabda …..
اَدِّبُوْا اَوْلَادَكُمْ وَ اَحْسِنُوْا اَدَبَهُمْ
“ Didiklah anak-anakmu dan perbaguskan adab mereka “(HR. Ibnu Majah)
Hadirin yang berbahagia
Marilah kita senantiasa memperbanyak amal yang pahalanya mengalir. Sisihkan harta untuk sedekah jariyah, ajarkan ilmu yang bermanfaat, serta didik anak-anak kita agar tumbuh menjadi generasi shalih yang selalu mendoakan kita.
Rasulullah saw mengingatkan dalam hadits riwayat Tirmidzi:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
Maka, selama kita bermanfaat, pahala itu tidak akan pernah berhenti mengalir. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amin.
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَه لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلهٌ لَمْ يَزَلْ عَلى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُه وَحَبِيْبُه وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِه وَأَصْحَابِه وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبى وَيَنْهى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُركُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ