Konferensi MWC NU Kecamatan Larangan Sukses Digelar, Kyai Saiful Arif dan Arwani Terpilih sebagai Pimpinan Baru

Konferensi MWC NU Kecamatan Larangan Sukses Digelar, Kyai Saiful Arif dan Arwani Terpilih sebagai Pimpinan Baru
Konferensi MWC NU Kecamatan Larangan Sukses Digelar, Kyai Saiful Arif dan Arwani Terpilih sebagai Pimpinan Baru

Tangerang, TERBITHARIAN.COM – Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Larangan sukses dilaksanakan pada Ahad, 23 Februari 2025, di Masjid Jami’ Al Mubarok Kreo.

Dengan mengusung tema Membangun Sinerginitas dan Kemandirian Jam’iyah, konferensi diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, diikuti oleh sambutan-sambutan, laporan kepengurusan, serta sidang pemilihan Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah.

Bacaan Lainnya

Pemilihan Rais Syuriah dilakukan melalui mekanisme pemilihan anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa), yang direkomendasikan oleh masing-masing ranting NU. Proses serupa juga diterapkan dalam pemilihan calon Ketua Tanfidziyah.

Setelah melalui serangkaian sidang yang dipimpin oleh perwakilan PCNU Kota Tangerang, akhirnya terpilih Kyai Saiful Arif sebagai Rais Syuriah dan Arwani, S.Th.I sebagai Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Larangan untuk masa khidmat 2025-2030.

Dalam sesi wawancara, Ketua PCNU Kota Tangerang, KH. Dedi Mahfudin, M.Si., menyampaikan rasa syukur atas kelancaran konferensi tersebut.

“Alhamdulillah, konferensi di Kecamatan Larangan berjalan dengan baik. Saya mengucapkan selamat dan sukses kepada Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Larangan yang baru terpilih. Semoga mereka dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Dengan terpilihnya kepemimpinan baru, diharapkan MWC NU Kecamatan Larangan semakin solid dalam menjalankan program-program keumatan dan meningkatkan sinergi dengan seluruh elemen masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh Rais Syuriah dan Ketua PCNU Kota Tangerang, Sekretaris PCNU, Bendahara PCNU, Sekretaris Kecamatan Larangan, Lurah Kreo, pengurus ranting NU se-Kecamatan Larangan, badan otonom (Banom), serta sejumlah tokoh masyarakat.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *