Pesan Cosmic Intelligence: Silaturahmi dengan Alumni Tebuireng Sepuh KH. Ali Zein

Tangerang, TERBITHARIAN.COM – Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita semua dalam majelis yang penuh berkah ini, di kediaman yang menjadi saksi perjalanan panjang para ulama dan orang-orang saleh. Pada kesempatan yang mulia ini, kita diberi kesempatan untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan menerima pesan-pesan berharga dari para alumni sepuh kita, khususnya dari KH. Ali Zein, seorang ulama besar yang memiliki banyak kontribusi bagi dunia pendidikan dan dakwah Islam, yang telah memberikan cahaya bagi perjalanan kita.

Saudaraku, para alumni Tebuireng, kita semua hadir di sini untuk mengingat kembali jejak-jejak yang telah ditinggalkan oleh para ulama besar dan juga sebagai pengingat untuk kita terus menjaga dan meningkatkan kualitas diri dalam setiap langkah kehidupan kita. Pada kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan tiga nilai penting yang seharusnya selalu kita pegang teguh dalam kehidupan kita, terutama sebagai alumni Tebuireng yang telah dididik dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

*Profil KH. Ali Zein*

KH. Ali Zein merupakan seorang ulama kharismatik yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Tebuireng. Beliau selevel dengan para ulama besar seperti almarhum *KH. Fuad Halimi Salim,* seorang tokoh Pandeglang yang juga alumni Tebuireng yang memiliki nama besar. KH. Fuad bukan hanya dikenal sebagai tokoh, namun banyak masyarakat dan alumni Tebuireng yang menganggap beliau sebagai Wali Abdal. Begitu pula KH. Ali Zein, beliau termasuk dalam kategori ulama mustatir, yang memiliki kedalaman ilmu dan spiritualitas tinggi, namun memilih untuk tidak tampil mencolok atau mencari perhatian.

KH. Ali Zein adalah pembina di STISNU (Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama), di mana beliau mengajarkan intelegensia, termasuk pelajaran tentang Cosmic Intelligence (Intelijensia Kosmik). Sebagai ulama mustatir, beliau berkhidmat dengan cara yang lebih tersembunyi, tanpa mencari perhatian, namun dengan memberikan manfaat yang besar melalui ilmu dan kebijaksanaan.

*Pengajaran Cosmic Intelligence*

Cosmic Intelligence adalah pelajaran tentang memahami hubungan antara alam semesta, Tuhan, dan kehidupan manusia secara holistik. Ini bukan hanya tentang kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan spiritual yang mengajarkan kita untuk melihat dunia melalui kacamata yang lebih luas, untuk memahami keterhubungan segala sesuatu di alam ini, dan untuk melibatkan intuisi serta pemahaman spiritual dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan pemahaman ini, kita diharapkan dapat membawa kebijaksanaan dalam setiap tindakan kita.

*Pesan KH. Ali Zein: Menjadi “Maling”*

Pada suatu ketika, KH. Ali Zein dengan senyum penuh makna berkata, “Abah, ingin berbicara tentang sesuatu yang mungkin akan membuat kalian bisa lebih berpikir. Pesan Abah, silakan kalian para alumni berbeda, berbeda untuk bisa menjadi lebih kuat. Dan silakan jadi ‘maling’.”

Para alumni yang hadir terkejut dan tertawa mendengar kata “maling”. Namun, KH. Ali Zein tetap tenang, bahkan dengan senyum bijaksana di wajahnya, beliau melanjutkan, “Maling yang saya maksud adalah ‘maling’ yang selamat dunia akhirat. Bukan ‘maling’ yang mencuri atau merugikan orang lain, tetapi ‘maling’ yang mengambil kesempatan untuk berbuat baik, untuk mencari peluang dalam beramal yang tidak terlihat oleh orang lain, yang menyelamatkan diri di dunia dan di akhirat.”

Ternyata, kata “maling” yang semula terdengar negatif, mengandung ajaran yang mengajak kita untuk beramal tanpa pamrih, tanpa mencari pengakuan, dan dengan niat yang ikhlas, demi meraih keselamatan dunia dan akhirat.

*Tiga Pesan Nilai Luhur yang Diajarkan oleh KH. Ali Zein*

Dari silaturahmi kami para alumni dengan KH. Ali Zein, ada tiga pesan nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan sosial, intelektual, dan spiritual:

*1. Muru’iyyah (مروءية)* – Kehormatan dan Integritas Diri Sebagai alumni Tebuireng, kita diajarkan untuk menjaga kehormatan dan martabat diri. Muru’iyyah bukan hanya tentang menjaga nama baik di hadapan orang lain, tetapi juga tentang menjaga kehormatan kita di hadapan Allah dan sesama manusia. Kita harus senantiasa menjaga perilaku, ucapan, dan tindakan kita agar selalu mencerminkan nilai-nilai luhur yang telah kita pelajari. Jadikanlah setiap langkah kita sebagai bukti bahwa kita adalah pribadi yang memiliki integritas tinggi, yang dihormati bukan hanya karena gelar, tetapi karena akhlak dan budi pekerti yang baik.

*2. Istiqro’iyyah (استقراءية)* – Penyimpulan Induktif dan Kekuatan Pengalaman Istikro’iyyah mengajarkan kita untuk menyimpulkan kebenaran dari pengamatan dan pengalaman yang kita jalani. Dalam kehidupan ini, kita sering kali dihadapkan pada banyak peristiwa dan pengalaman. Kita diajarkan untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan atau kesimpulan, melainkan untuk merenung dan menarik hikmah dari setiap kejadian yang ada. Setiap langkah kita, jika diambil dari pemahaman yang mendalam terhadap pengalaman hidup, akan lebih bermakna dan memberi kita arah yang lebih jelas dalam kehidupan ini.

*3. Istimrārīyah (استمرارية)* – Keberlanjutan dalam Berbuat Kebaikan Pesan yang sangat penting untuk kita renungkan adalah pentingnya konsistensi dalam berbuat kebaikan. Istimrārīyah mengajarkan kita untuk tidak hanya melakukan kebaikan sesekali, tetapi menjadikannya sebagai bagian dari rutinitas hidup kita. Teruslah berbuat baik meskipun tidak selalu terlihat hasilnya, karena Allah selalu mencatat setiap amal perbuatan kita. Jangan pernah berhenti dalam berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tidak peduli seberapa banyak tantangan yang kita hadapi.

————-
Saudaraku, mari kita terus menyambung silaturahmi ini dengan lebih baik lagi, tidak hanya di sini tetapi juga kepada para alumni lainnya. Semoga kita bisa terus menjaga hubungan yang lebih erat dengan guru kita, Mbah Hasyim. Di masa yang akan datang, kita semua akan menyaksikan para guru kita, dengan senyuman bahagia, melihat para murid dan santri yang mereka didik berkumpul kembali dalam silaturahmi yang penuh berkah.

Mari kita jadikan silaturahmi ini sebagai momentum untuk memperbaharui niat dan memperkuat tekad kita dalam meneruskan nilai-nilai luhur yang telah diajarkan oleh para masyaikh, para pendahulu kita. Mari kita bersama-sama menjaga muru’iyyah, meningkatkan istiqro’iyyah, dan istimror, terus berbuat baik tanpa henti agar setiap langkah kita menjadi amal yang diterima oleh Allah, serta membawa manfaat bagi umat, bangsa, dan agama.

Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk dan kekuatan kepada kita untuk tetap istiqamah dalam mengikuti jejak para ulama, para guru, dan menjaga tali silaturahmi yang telah terjalin dengan baik ini.

Allahu ‘alam.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Arti Tiga Istilah Pesan Moral Kehidupan:

1. Muru’iyyah (مروءية) – Kehormatan dan Integritas Mengajarkan kita untuk selalu menjaga martabat diri, kesopanan, dan kejujuran dalam hubungan sosial, serta menjalani kehidupan dengan penuh kedewasaan dan akhlak yang baik.

2. Istiqro’iyyah (استقراءيه) – Penyimpulan Induktif Mengajarkan pentingnya berpikir rasional dan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman dan pengamatan, dengan pendekatan analitis yang mendalam terhadap kehidupan dan permasalahan.

3. Istimrārīyah (استمرارية) – Konsistensi dalam Kebaikan Mengajarkan kita untuk tetap berkomitmen dalam berbuat kebaikan, meskipun tantangan yang dihadapi berat, dan menjadikannya bagian dari rutinitas hidup.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *