PPIH Dituding Cuma Numpang Berhaji, Di Tanah Suci Pada Lepas Rompi, Hanya Nakes yang Pelayanannya Maksimal

Tangerang, TERBITHARIAN.COM Petugas Pe­nye­lenggara Ibadah Haji (PPIH) dinilai lalai dalam menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Sehingga para jamaah haji me­nilai para petugas PPIH cu­ma menumpang berhaji ke Tanah Suci.

Hal itu diungkapkan salah sah satu jamaah haji asal Kota Ta­ngerang, Gus Midyani sekaligus Ketua GP Ansor Kota Tangerang, saat melakukan chat lewat aplikasi Whatsapp. Senin, 16 Juni 2025.

Menurutnya, PPIH Tahun ini seperti tidak dilakukan bim­bingan teknis dalam melayani jamaah haji. Khususnya pada kelompok terbang (kloter) 1 Provinsi Banten atau kloter 2/CKG.

”Mereka itu di lapangan tidak sigap dalam mengatasi beragam persoalan yang muncul, keba­nyakan jamaah haji usianya sudah lanjut yang perlu didam­pingi,” katanya.

”PPIH sesampainya di tanah suci mereka pada lepas rompi atau atribut kecuali PPIH dari tenaga medis, jadi kita sendiri gak tahu PPIH yang mana,” sambungnya.

Dia menyebut, berdasarkan pernyataan Wakil Ketua Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, benar adanya, para PPIH terse­but menumpang naik haji se­cara gratis melalui jalur seolah-olah menjadi petugas pelayan jamaah haji.

”Yang saya lihat, mereka disa­na lepas rompi, paling petugas medis yang sering kita lihat,” kata Midyani. ”Mereka itu buka petugas ta­pi pembantu yang diterjunkan untuk melayani kita sebagai jamaah haji, kan tugasnya be­gitu,” tandasnya Midyani yang juga Ketua GP Ansor Kota Ta­nge­rang.

Terlebih, saat rombongannya mengalami kendala di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Ar­Muj­na), pihaknya yang seharusnya menggunakan angkutan trans­portasi bus namun hampir se­luruh rombongannya berja­lan kaki sepanjang 8 Kilometer.

”Ada yang lansia naik bus, tapi kebanyakan jalan kaki, nah disitu PPIH gak keliatan tuh, karena semuanya kan meng­­­gunakan pakaian ihram,” ungkapnya.

Dikatakan, PPIH ketika dita­nah air bukannya fokus me­layani jamaah haji melainkan malah turut menjadi jamaah haji dan mengabaikan tugas yang sebenarnya. Meski demikian, dalam laya­nan pemenuhan makanan termasuk menunya tahun ini lebih baik dari sebelumnya. ”Kalau makan kita makmur, cuma kita mengeluhkan pe­tugas pelayanan jamaah haji itu, yang terlihat petugas ke­sehatan saja,” tandasnya lagi.

Dia berharap, Kementerian Agama dalam melakukan pe­rekrutan PPIH lebih ketat dan lebih selektif lagi agar jamaah haji mendapatkan pelayanan secara optimal. Kesigapan petugas sangat di­butuhkan para jamaah yang mengalami masalah di tanah suci.

”Kasian banyak orang yang sudah sepuh, ada yang terting­gal, akhirnya kita-kita yang muda yang sibuk, ada yang butuh bantuan, kita sama te­men yang muda bantuin temen yang sudah sepuh itu, kita kan gak enak kalau cuek juga, petugas pelayan kemana kita juga gak tahu,” katanya.

”Kalau niat menjadi petugas pelayan jamaah haji yang ja­lankan sesuai amanah, jangan di tanah suci sibuk lain lupa tugasnya,” pungkasnya.

Meski demikian, dia ber­syukur telah tiba di tanah air dengan selamat tanpa kendala. ”Alhamdulillah dari berangkat sampai tiba ini kita lancar tan­pa kendala dan tetap di­berikan kesehatan, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT, Aamiin,” tutupnya. Dikutip dari  https://www.bantenekspres.co.id/category/banten/ (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *