Sering Kali Manusia Menghadapi Kecemasan Eksistensial

 

TERBITHRIAN.COM – Kecemasan eksistensial adalah perasaan cemas, takut, atau gelisah yang muncul ketika seseorang mempertanyakan makna hidup, tujuan keberadaannya, atau menghadapi ketidakpastian tentang masa depan dan kematian. Konsep ini banyak dibahas dalam filsafat eksistensialisme (seperti dalam pemikiran Sartre, Kierkegaard, dan Heidegger) serta psikologi humanistik (seperti dalam karya Erich Fromm dan Viktor Frankl).

Penyebab Kecemasan Eksistensial

Kesadaran akan Kematian – Manusia sadar bahwa hidupnya terbatas, dan ini bisa menimbulkan rasa takut atau kehampaan.

Kehilangan Makna Hidup – Ketika seseorang merasa hidupnya tidak memiliki tujuan atau arah yang jelas.

Kebebasan dan Tanggung Jawab – Memiliki kebebasan untuk menentukan hidup sendiri bisa menjadi beban yang menakutkan.

Ketidakpastian Masa Depan – Hidup penuh dengan ketidakpastian, baik dalam pekerjaan, hubungan, maupun kesehatan.

Rasa Keterasingan – Dalam dunia modern, banyak orang merasa terputus dari komunitas, nilai-nilai spiritual, atau bahkan diri mereka sendiri.

Bagaimana Manusia Menghadapinya?

Mencari Makna Hidup

Viktor Frankl dalam Man’s Search for Meaning berpendapat bahwa manusia bisa mengatasi kecemasan eksistensial dengan menemukan makna dalam penderitaan, pekerjaan, atau hubungan dengan orang lain.

Menerima Ketidakpastian

Alih-alih melawan kecemasan, orang bisa belajar menerimanya sebagai bagian alami dari kehidupan.

Menjalani Hidup dengan Otentik

Erich Fromm menyarankan agar manusia tidak sekadar mengikuti arus (konformitas otomatis), tetapi hidup dengan kesadaran dan keberanian untuk menjadi diri sendiri.

Fokus pada Pengalaman Saat Ini

Filsafat mindfulness dan ajaran eksistensial mengajarkan pentingnya hidup di saat ini tanpa terlalu khawatir tentang masa depan.

Terhubung dengan Orang Lain

Hubungan sosial yang mendalam dan bermakna bisa mengurangi rasa keterasingan dan memberi rasa tujuan.

Kesimpulan

Kecemasan eksistensial bukanlah sesuatu yang harus dihindari, tetapi bisa menjadi pemicu bagi pertumbuhan pribadi. Dengan menerima ketidakpastian hidup dan mencari makna, manusia bisa menemukan kebebasan sejati dan hidup dengan lebih penuh kesadaran.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *